Pria Berkemeja


Seorang pria berkemeja turun dari mobil yang bergerak dua ratusan kilometer.
Tubuhnya tidak terlalu tinggi, namun cukup sulit bagiku di usia sekolah dasar untuk meraih topi yang dikenakannya saat itu.
Aroma khas mobil dan asap rekat di sekitarnya. 
Masih di bibir pintu, pria berkemeja dengan kumis tipis yang belum dicukur, mengeluarkan dua atau tiga pop mie jatah perjalanannya, dan coklat kacang mede satu atau dua bar kesukaanku.
Kadang dikeluarkannya lagi pena bertuliskan nama kantor tempatnya mengabdi, untuk aku pergunakan di sekolah atau sekedar pamer-pamer ada barang baru di kotak pensil kalengku.

Masih berdebu, pria berkemeja mencium pipiku. 
Saat ini terbayang tajam kumis tipisnya bersentuhan dengan kulit pipi.
Lantas seorang wanita yang rahimnya pernah ku semayami, berseru agar pria berkemeja bersih-bersih dulu.
Selepas bersih-bersih, dibongkarnya kardus berisi windu berbungkus-bungkus. "Untuk mbak Laraswati", ujarnya. Katanya agar aku puas. 
Lalu yang lain lagi dibagi-bagi.

Pria berkemeja,
Wanita yang hidupnya diabdikan padamu dulu pernah berkata "Laraswati demam. mungkin karena kamu telat pulang".
Benar saja, di bibir pintu dirimu, diangkat Tuhan demamku.

Pria berkemeja,
Aku masih ingat suka marah-marah kalau diantar sekolah, karena pria berkemeja bawa motor suka pelan bagai kukang.
Aku juga ingat saat malam lapar, di dapur pria berkemeja buatkan sepiring nasi goreng mantap tak kurang.
Kadang sore-sore, di dapur kau buatkan pisang goreng yang banyak tepungnya kesukaanku.
Tapi aku juga masih ingat, 
bertaburnya jarum di seluruh lantai karena punya ulah.

Pria berkemeja,
suatu hari nanti aku akan berada dalam rengkuh pria berkemeja lainnya.
Mungkin sama denganmu, berkumis tipis, pekerja keras, sabar, rajin, dan baik hatinya,
Atau mungkin sama denganmu, menabur jarum di mana-mana hingga aku yang ceroboh ini luka-luka.

Pria berkemeja,
lantas mungkinkah hati yang tak tau menau ini bertaut padamu, bercerita dan berkeluh tentang pria berkemeja lainnya? 
Menanyakan pria berkemeja seperti apa yang kau relakan aku untuk menghabiskan sisa umurku patuh dan beribadah bersamanya?
Menanyakan tentang apa tanda pria berkemeja akan menyayangi dan menghormati ibu dari keturunannya? 
Atau tentang kiat menjaga kehormatan dan menjaga harta pria berkemeja itu dalam naungan takwa?
Dan tentang bagaimana mencari ridha pria berkemeja yang menafkahiku?
 
Atau sekedar bernostalgia sambil minum teh dan biskuit keju?

(Laraswati, 28 November 2020 - 12.21)

Komentar